Minggu, 31 Maret 2013

Klorosis

KLOROSIS




Klorosis adalah suatu kelainan  yang terjadi pada tumbuhan tepatnya di daun yang disebabkan kekurangan klorofil. Klorofil adalah suatu senyawa pemberi warna hijau pada daun , tulang daun, dan batang muda( pigmen warna hijau). Sehingga apabila daun mengalami klorosis, maka daun tidak berwarna hijau lagi melainkan kuning, merah, atau  warna lainnya tergantung pada pigmen-pigmen asesoris yang muncul. 
Terjadinya klorosis merupakan indikasi dari kekahatan nutrisi (unsure hara). Dalam tubuh tumbuhan ditemukan 16 unsur yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Unsur-unsur ini disebut sebagai unsure esensial. Karena tanpa unsure tersebut, tumbuhan tidak dapat menyempurnakan daur hidupnya, tumbuhan tidak dapat melakukan  proses-proses metabolism, dan keberadaan unsure tersebut tak tergantikan oleh unsure manapun. Ke-16 unsur yang ada dalam tubuh tumbuhan, jumlahnya (komposisinya) berbeda-beda, sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dibedakan menjadi unsure makro dan unsure mikro. Yang tergolong ke dalam unsure makro yaitu C-H-O-N-S-P-K-Ca-Mg dan yang tergolong ke dalam unsure mikro yaitu Mn-Cu-Zn-Fe-B-Mo-Cl-Ni. Ke-16 unsur esensial diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu elekrokimia, struktur, dan katalitik.

Apabila terjadi kekahatan unsure – unsure esensial  dapat mengakibatkan klorosis, artinya unsure-unsur tersebut menjalankan fungsi yang berkaitan dengan keberadaan klorofil. Kekahatan pada semua unsure makro dapat mengakibatkan klorosis. Seperti kekahatan nitrogen, magnesium, kalsium, kalium, phospor, dan sulfur.  Sedangkan kekahatan unsure mikro, hanya beberapa saja yang berdampak keklorosisan daun, yaitu kekahatan besi , mangan dan molybdenum.
Klorosis akibat kekahatan nitrogen. Nitrogen merupakan unsure yang digunakan sebagai penyusun senyawa-senyawa penting dalam  tumbuhan, salah satunya klorofil. Keberadaan nitrogen dalam klorofil terletak pada susunan kepala klorofil, yakni bagian dari cincin pirol. Sehingga bila terjadi kekahatan nitrogen, hanya sedikit klorofil yang terbentuk. Otomatis, daun berwarna selain hijau(klorosis).  Nitrogen memiliki daya  mobilitas tinggi (mudah dipindahkan), sehingga klorosis terjadi dari daun tua kemudian menjalar ke daun muda.
Klorosis akibat kekahatan magnesium. Tak berbeda dari nitrogen, magnesium pun merupakan unsure penyusun cincin pirol pada klorofil yakni sebagai pusat cincin  yang mengikat 4 atom  nitrogen. Sehingga bila terjadi kekahatan magnesium, maka klorofilnya tidak terbentuk. Dan klorosis pada daun dimulai dari tulang daun karena magnesium memiliki mobilitas yang tinggi sehingga mudah dipindahkan dari tulang-tulang daun ke bagian-bagian sel-sel daun. 
Klorosis akibat kekahatan kalsium. Kalsium memang tidak berfungsi sebagai penyusun klorofil. Akan tetapi kekahatan kalsium dapat menyebabkan klorosis. Kalsium berfungsi untuk sintesis pektin(Ca-pektat), sebagai penyusun lamella tengah dinding sel. Apabila terjadi kekahatan kalsium, maka lamella tengah tidak terbentuk. Sehingga dinding selnya rapuh karena tidak ada yang mengikat antar dinding sel. Hal ini mengakibatkan kebocoran  air dalam sel tersebut, terutama pada dearah tepi daun yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Sehingga jumlah airnya berkurang dalam sel. Apabila jumlah air berkurang / sedikit maka sel tersebut tidak dapat menjalankan proses fotosintesis yang memerlukan kadar air yang cukup banyak. Lalu, karena fotosisntesis tidak berlangsung, klorofil yang ada pada sel-sel mesofil tidak digunakan. Sehingga senyawa ini ( klorofil) akan dirombak menjadi unsure-unsur  penyusunnya . karena bagian tepi daun yang lebih dulu kehilangan air (mengalami kebocoran),  maka daerah tepi daun juga yang lebih dulu mengalami klorosis kemudian merambat keseluruh daun.
Klorosis akibat kekahatan kalium. Salah satu fungsi kalium yaitu  menjaga kesetimbangan air dalam  tumbuhan. Proses membukanya stomata juga terjadi karena adanya pertukaran ion K+ dengan H+. Apabila ion K+ banyak dalam  sel  penutup maka stomata akan membuka. Namun sebaliknya, kadar kalium dalam tumbuhan minim, maka tidak ada kalium yang akan dipertukarkan dengan H+. Artinya, sel penjaga akan menutup. Hal ini mengakibatkan CO2 tidak dapat berdifusi ke dalam sel. CO2 merupakan prekursor pembentuk karbohidrat dalam  reaksi fotosintesis. Akibatnya daun tidak berfotosintesis karena CO2 tidak ada. Sehingga klorofil tidak digunakan. Klorofil yang lama-kelamaan tidak terpakai akan terurai  menjadi unsure-unsur penyusunya. Kalium merupakan unsure yang mudah untuk dipindahkan, sehingga klorosis terjadi dimulai dari daun yang lebih tua.
Klorosis akibat kekahatan sulfur. Fungsi sulfur adalah sebagai penyusun asam amino metionin dan sistein. Asam amino ini (metionin dan sistein) akan bergabung dengan asam-asam amino yang lain untuk membentuk protein, salah satunya koenzim A. Koenzim A ini berperan dalam  pembentukan klorofil.apabila kadar sulfur tidak mencukupi, maka asam amino metionin dan sistein pun sedikit sekali, dan koenzim a yang terbentuk juga sangat sedikit. Sehingga klorofil yang dibentuk pun sedikit, sehingga terjadi klorosis. Sulfur memiliki daya mobilitas yang rendah, sehingga kekahatan terjadi dari daun yang muda. 
Klorosis akibat kekahatan phosphor. Salah satu fungsi phosphor adalah  penyusun ATP. Apabila unsure P ini kurang, maka, ATP tidak terbentuk. ATP ini merupakan energy yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pertumbuhan. Karena ATP tidak ada, maka akan kekurangan energy. Sehingga sel kan mencari sumber energy dengan cara merombak senyawa-senyawa , salah satunya klorofil.
Klorosis akibat kekahatan besi. Meskipun unsure mikro, kekahatan besi dapat menyebabkan klorosis. Klorofil terbentuk dari senyawa fitoferipin, yakni cikal bakal senyawa klorofil. Fitoferipin memiliki bentuk/struktur yang sama seperti klorofil, hanya saja bagian cincin pirolnya terdapat unsure besi sebagai pusatnya. Sehingga bila besi tidak cukup dalam tumbuhan, senyawa fitoferin tidak terbentuk maka klorofilnya pun tidak terbentuk, akhirnya klorosis.
Klorosis akibat kekahatan molybdenum. Molybdenum berfungsi sebagai kofaktor enzim nitrat reduktase yang berperan dalam reduksi nitrat menjadi nitrit dalam daur nitrogen.  Dan nantinya nitrogen ini akan digunakan untuk menyusun berbagai senyawa dalam tumbuhan, termasuk fitoferin dan klorofil. Apabila kebutuhan akan molybdenum dalam tumbuhan tidak tercukupi, maka daur nitrogen pun tidak dapat berlangsung. Sehingga tidak diperoleh nitrogen dan akan berujung pada klorosis.
Klorosis akibat kekahatan unsure mangan. Mangan merupakan kofaktor berbagai enzim, salah satunya enzim yang berperan dalam fotosintesis. Sehingga apabila kekurangan manga, maka fotosintesis tidak berlangsung. Akibatnya, klorofil dalam daun tidak digunakan dan akan terurai menjadi unsure-unsur penyusunnya.
 Air merupakan komponen terbanyak yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Dalam tubuh tumbuhan air memiliki peranan yang sangat penting. Salah satunya sebagai precursor fotosintesis. Berbeda dengan organism lainnya, tumbuhan diberi kemampuan untuk mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organic yang dapat digunakan sebagai makanan dan juga digunakan oleh seluruh makhluk lainnya. Dalam  reaksi fotosintesis, tumbuhan mengubah senyawa anorganik berupa karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Dalam fotosintesis, air diperlukan untuk donor elector pada fotofosforilasi melalui fotolisis air. Apabila air tidak mencukupi, maka tidak ada fotolisis air, sehingga donor electron tidak terbentuk. Hal ini berakibat fotofosforilasi tidak berlangsung. Fotofosforilasi tidak berjalan, maka ATP dan NADPH2 yang akan digunakan pada reaksi gelap tidak dihasilkan. Sehingga reaksi gelap tidak berjalan dan karbohidrat tidak dihasilkan. Artinya secara keseluruhan proses fotosintesis tidak berlangsung. Karena fotosintesis tidak berjalan, maka klorofil juga tidak dipergunakan sehingga lama-kelamaan akan terurai menjadi unsure-unsur penyusunnya. Sehingga berujung pada klorosis.



Telah dikatakan dimuka bahwa klorosis adalah suatu kelainan disebabkan kekurangan klorofil. Klorofil berfungsi sebagai pigmen penangkap cahaya untuk fotosisntesis. Fotosintesis dilakukan untuk menghasilkan karbohidrat , dalam hal ini berarti penyediaan makanan. Makanan akan digunakan untuk penyediaan energy melalui respirasi. Energy yang dihasilkan akan digunakan tumbuhan untuk melangsungkan hidup dan melakukan berbagai reaksi serta untuk aktivitas tumbuhan. Sehingga apabila klorofil kurang (artinya klorosis), maka semua proses tersebut, dari penghasilan makanan  dan energy tidak berjalan. Dan akhirnya sel akan mengalami kematian. Kematian sel ini akan diikuti kematian  sel-sel di sekitarnya. Apabila klorosis ini tidak segera ditangani, maka semua selnya akan mengalami kematian jaringan atau nekrotik. Dan akhirnya tumbuhan mengalami kematian.

Selasa, 19 Maret 2013

Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :

1 . B e r g e r a k
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (Iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 
  • Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
  • Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
  • Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap Makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4 . Bernafas (respirasi)
bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembang biak sebagai berikut :
  • Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
  • Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7 . A d a p t a s i
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
  • Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
  • Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
  • Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
8 . Re g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 

9 . E k s k r e s i
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.

Gerak Pada Tumbuhan


GERAK PADA TUMBUHAN
1.    GERAK ETIONOM
Merupakan : reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar
Gerak Etionom dibagi menjadi 3 macam yaitu :
a.    Gerak tropisme, adalah : Gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.
Contoh :
·         Fototropisme adalah : gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya
Contoh : gerak ujung batang tumbuhan yang membelok kearah datangnya cahaya
·         Geotropisme adalah : gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi
Contoh : gerakan akar menuju tanah
·         Hidrotopisme adalah : gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air
Contoh : akar tanaman tumbuh begerak menuju tempat yang banyak mengandung air
·         Kemotropisme adalah : gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia
Contoh : gerak akar menuju zat didalam tanah
·         Tigmotropisme adalah : gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan pada satu sisi atau persinggungan
Contoh : gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur. Misalnya ketimun

b.Gerak taksis, adalah : gerak seluruh tubuh atau gerak perpindahan tempat bagian dari tubuh tumbuhan yang arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan.
Contoh :
·         Fototaksis adalah : rangsangan yang datang berupa cahaya
Contoh : Gerak Kloroplas Ke Arah Cahaya
·         Kemotaksis adalah : rangsangan berupa zat kimia
Contoh : Gerak Sperma Menuju Sel Telur

c.  Nasti, adalah : gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arang datangnya rangsangan,tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Contoh :
·         Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya
Contoh : gerakan mekarnya bunga pukul 4 ( Mirabillis jalapa ) di sore hari
·         Niktinasti adalah : gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap (gerak tidur)
Contoh : menutupnya daun polong-polongan pada malam hari
·         Tigmonasti adalah : gerakan nasti yang disebabkan oleh rangsangan atau sentuhan
Contoh : menutupnya daun si kejut atau putrid malu (Mimosa pudica) jika disentuh
·         Termonasti adalah : gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu
Contoh : mekarnya bunga tulip
·    Haptonasti adalah : gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivor yang disebabkan oleh sentuhan serangga
Contoh : daun venus flytrap akan menutupnya karena sentuhan serangga yang hinggap di daun tanaman
·         Hidronasti adalah : gerak yang terjadi terhadap keadaan air
Contoh : gerak menggulungnya daun padi jika keadaan kurang air
·   Nasti kompleks adalah : gerak nasti yang disebabkan oleh factor karbon, pH, temperature dan kadar kalsium
Contoh : gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun

2.    GERAK ENDONOM ATAU OTONOM
Merupakan : gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor2 yang di duga bersal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

a.  Nutasi adalah : gerak ujung batang yang sedang tumbuh yang gerakannya membentuk lintasan melingkar di udara.
Contoh : gerak rotasi sitoplasma pada sel-sel daun Hydrillla verticillata
b.    Higroskopis adalah : gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air di dalam bagian tumbuhan
Contoh : pecahnya kulit tumbuhan pacar air


Rabu, 13 Maret 2013

Ekologi

PENGERTIAN EKOLOGI

Kata Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi dapat diartikan sebagai Ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekologi kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau system dengan lingkungannya. Definisi ini pertama kali di perkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun 1869.
Ekologi dapat juga di artikan sebagai ilmu yang mempelajari Ekosistem.  
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

1. PEMBAGIAN EKOLOGI
Pembagian ekologi menurut bidang kajiannya :
  1. Autekologi, adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies) organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya tekanannya pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitis, dll.
  2. Sinekologi, Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu, ekologi jenis, ekeologi populasi.
Pembagian ekologi menurut habitatnya :
  1. Bahari atau kelautan.
  2. Perairan tawar.
  3. Darat atau terestrial.
  4. Ekologi estuaria (muara sungai).
  5. Padang rumput.
Pembagian ekologi menurut taksonominya :
  1. Ekologi tumbuhan.
  2. Ekologi hewan binatang, serangga dan burung.
  3. Ekologi mikroba/jasad renik.
2. ASAS EKOLOGI
  1. Dimanapun suatu organisme ada tidak akan dapat hidup mandiri, untuk hidupnya suatu organisme memerlukan organisme lain atau lingkungannya.
  2. Lingkungan diperlukan organisme untuk makan, lindungan, pertumbuhan,
  3. kembang-biak, dll.
3. PRINSIP PRINSIP EKOLOGI
 
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Sedangkan faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut:
  1. Suhu
  2. Sinar matahari
  3. Air
  4. Tanah
  5. Ketinggian
  6. Angin
  7. Garis lintang
4. ORGANISASI KEHIDUPAN TINGKAT EKOSISTEM DAN BIOMA

Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat mengenai Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak). 

a. Bioma Tundra

Pada Bioma ini, Memiliki musim dingin yang sangat panjang (ekstrem). Bioma meliputi daerah-daerah yang terletak dekat dengan kutub utara dan di dalamnya tidak ditemukan pohon, didominasi oleh lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan perdu. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. Ciri-ciri bioma tundra yaitu :
  1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
  2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
  3. Fauna khas bioma tundra adalah “Muskoxem” (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).
b. Bioma Taiga 

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik atau terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang dengan kutub seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal. Ciri-ciri bioma taiga yaitu :
  1. Perbedaan suhu di musim dingin dan panas sangat mencolok, di musim dingin dapat mencapai di bawah 00F dan di musim panas dapat mencapai 900F atau lebih.
  2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
  3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
  4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya mampu berhibernasi pada saat musim dingin.

c. Bioma Padang Pasir ( Gurun ) 

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri bioma padang pasir yaitu :
  1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
  2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
  3. Kelembaban udara sangat rendah.
  4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C).
  5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan akar yang panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil seperti tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

d. Bioma Padang Rumput 

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. Prairi adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Ciri cirri bioama padang rumput yaitu :
  1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
  2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
  3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina. Sedangkan hewan yang hidup di bioma ini yaitu bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Serta hewan hewan Karnivora seperti singa, srigala, anjing liar dan cheetah.

e.Bioma Savanna

Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Sabana murni, yaitu bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
  2. Sabana campuran, yaitu bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.

 f. Bioma Hutan Hujan Tropis ( Hutan Basah ) 

Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika. Terdapat di daerah tropis yang banyak turun hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Ciri cirri bioma ini adalah :
  1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
  2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
  3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
  4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Tumbuhan yang hidup pada bioma ini terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 – 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung. Sedangkan hewan yang hidup pada bioma ini diantaranya monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung. Serta hewan hewan yang aktif pada malam hari (nokfurnal) seperti burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

g. Bioma Hutan Decidous ( Hutan Gugur )

Bioma ini terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin). Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’. Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Ciri ciri bioma ini adalah :
  1. Tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas.
  2. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 – 100 cm/tahun.
  3. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
  4. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.





h. Hutan Musim

Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan. Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim. Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim :
  1. Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat.
  2. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan adalah rusa, babi hutan dan harimau.

i. Hutan Lumut

Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.